Selasa, 24 Desember 2019

Mengenang

Ketika kaki pun menyusuri deretan cemara menemani dalam sebuah perjalanan
Ya, rasanya sederhana meski segera berlalu
Kenangan pun mengiris dada perlahan
Membisikkan telinga untuk merindu sejenak
Entah mengapa klise tersebut memutar kembali

Berat...
Seberat tekanan di dada
Perih...
Seperih hati yang tergores air mata
Sakit...
Sesakit mengingat ia hadir kembali
Sayang...
Semua itu hanyalah kenangan

Lupakanlah dan menegarlah
Biarlah ia menyesal di kemudian hari
Bagaimana mungkin
Diri ini seolah karang dalam naungan sang ombak bergemuruh

Tabah dan kuatlah
Waktu pun segera mengulurkan tangannya
Ketika alam berkehendak
Biarlah daku menjadi kejora terindah di mata penjuru langit


Jakarta, 24 Juli 2019


    Winatuyy

Rindu dalam Sendu


Ketika rindu pun melanda
Dan dipandangnya figura dirinya
Senyum pun tergores dipenuhi makna
Terdiam pun seribu bahasa

Menyesakkan dada dalam sendu
Candu pun merajami seketika
Seakan ia hadir disini
Entahlah hal itu mungkin terjadi

Akal sehat ini pun segera mematikan fungsionalnya
Biarlah ilusi itu hadir
Mengarungi kehampaan
Yang tak kuasa dinahkodai seorang diri


            Jakarta, 24 Juli 2019
(telah berlalu tapi masih saja dirangkainya)


                  Winatuyy